Dikala semua menentang cinta kita
Alkisah
ada persahabatan yang damai. Persahabatan itu hanya dua orang. Namanya Lala dan
Fariz. Persahabatan mereka sudah terjalin cukup lama, mereka berasal dari kota
yang berbeda. Lala berasal dari Turkan dan Fariz berasal dari Taroko. Lala dan
Fariz duduk dibangku SMA kelas 11 Margacinta Ciasih.
Persahabatan mereka dimulai sejak mereka bermusuhan.
Ya, awalnya mereka memang seperti minyak dan air yang tidak bisa bersatu, namun
karena rumah mereka yang bersebelahan dengan cepat mereka bisa akrab dan
bersahabat.
Saat
pukul 13.30 tepatnya waktu bel pulang sekolah berbunyi, Lala dan Fariz pulang
bersama. Karena jarak sekolah dengan rumah jauh, Fariz selalu membawa
kendaraan dan Lala pun sering ditawari
Fariz untuk pulang bareng bersamanya.
“ Lala ngerjain pr bareng dirumah aku yu! ” kata
Fariz sambil mengendarai kendaraannya.
Selalu terdengar
canda dan tawa yang akrab diantara mereka. Lala pun menyaut “ Ayoo,
kenapa engga lagian aku juga bĂȘte ngerjain pr sendirian dirumah “.
Setelah
berada di rumah Fariz mereka pun duduk bersila dikarpet bulu pemberian tante
kesayangannya. Baju seragam sekolah dan kaos kaki yang masih menempel ditubuh
mereka tidak dihiraukan, mereka tetep bercanda hirau sambil mengerjakan pr yang
sepertinya tidak begitu membebani mereka berdua.
Ketika itu handphone Fariz pun berbunyi dan ternyata
itu dari Tia pacar Fariz yang belum lama mereka jadian. Fariz langsung bergegas
ke dapur dan menjawab telepon dari Tia.
“ Ada apa saying? “ jawab Fariz .
“ Sore ini aku mau ke BSM lantai 2 kamu nyusul ya
kita main “ kata Tia bahagia.
“ Tapi aku lagi sama Lala ngerjain tugas “ jawab
Fariz yang kebingungan.
“ Pokonya gamau tau kamu harus nyusul sekarang. “
Tegas Tia sambil mematikan teleponnya.
Fariz
pun bingung harus menemui Tia di BSM atau melanjutkan mengerjakan tugas dengan
Lala. Karena jika Fariz menemui Tia, Fariz merasa tidak enak kepada Lala. Akhirnya Fariz tidak menemui Tia di BSM.
“ Fariz telepon dari siapa tadi? “ Tanya Lala.
“ Em… dari mama ko tadi bilang jangan lupa solat “
jawab Fariz dengan gelisah.
“ Oh kirain dari siapa, yaudah sini lanjutin
ngerjain tugasnya. “ ajak Lala kepada Fariz.
Saat
sore hari tiba, tugas mereka pun beres. Lala langsung berpamitan pulang kepada
Fariz dan Lala ingin mengajak Fariz ke BSM mala mini agar mengantarnya membeli
jam tangan untuk hadiah ulang tahun kakak kesayangannya.
“ Fariz nanti malem gak kemana mana kan? “ Tanya
Lala.
“ Emm.. engga ko kenapa emang? “ jawab Fariz dengan
gugup.
“ Antar aku ke BSM jam setengah 7 buat beli jam
tangan ya, kamu mau kan? “ Tanya Lala kepada Fariz.
“ Oh tentu saja akun mau. “ tanggapan Fariz.
“ Oke nanti aku nyamper ke rumah kamu ya “ jawab
Lala dengan senyuman.
“ Iya iya. “ jawab Fariz
Hari
ini memang benar-benar hari yang berat bagi Fariz karena Fariz lebih memilih
mengantar Lala sahabatnya dan membiarkan Tia pacarnya sendiri menunggunya di
BSM sejak sore tadi.
Setelah
Adzan Magrib terdengar, Fariz selalu kepikiran Lala, tiap detik dirumahnya
selalu Lala yang ada dipikirannya. Sedangkan Tia pacarnya sama sekali tak dia
hiraukan. Rasa rindu kepada Lala ada dibenaknya padahal baru saja Lala
mengerjakan tugas sore tadi bersamanya.
Di
rumah Lala pun sempat memikirkan Fariz, dia bingung kenapa Fariz selalu ada
dipikirannya kenapa selalu ada Fariz. Lala bertanya-tanya. “ Apa ini yang
namanya jatuh cinta, tapi gamungkin Fariz itu sahabat aku dia udah punya pacar!
“ kegelisahan Lala dikesendiriannya. Saat itu Lala pun langsung saja ke rumah
Fariz untuk mengajaknya membeli jam tangan.
Fariz
yang sedang berbaring disofa empuknya kaget dan langsung membukakan pintu
setelah Lala mengetuknya. Kemudian mereka langsung pergi ke BSM berdua.
Sesampainya disana saat Fariz dan Lala memilih-milih jam tangan datanglah Tia
menghampiri mereka, saat itulah Tia langsung marah karena Fariz yang dia tunggu
sejak sore tadi ternyata jalan bersama wanita lain. Sebagai pacar Tia sakit
hati karena saat itu pula Fariz memutuskan hubungannya dengan Tia dan lebih
memilih Lala serta akan menjadikan Lala sebagai pacar barunya.
Lala pun kaget dan tidak pernah mengira akhirnya
akan seperti ini. Dan akhirnya Fariz dan Lala mengubah hubungannya dari sahabat
menjadi pacaran.
Cinta tak terbalas
Namaku Ferdi saat ini aku
masih duduk dibangku SMA masa-masa inilah yang penuh dengan keceriaan tepatnya
hari sabtu, Dani, Niko dan Aku sedang berkumpul didepan kelas tiba-tiba ada
temanku yang bernama Nadia datang memberikan kartu undangan, bahwa nanti malam
aka nada pesta dirumahnya. Semua teman-temanku diundang dan akan datang ke
acara ulang tahun Nadia, sebenarnya aku malas tapi teman-temanku memaksa agar
aku datang ke pesta Nadia. Dan akhirnya aku ikut.
Sabtu
malam semua temanku sangat bahagia, karena melihat banyak wanita cantik, tapi
aku merasa tidak seru. Semua berubah ketika aku melihat Nadia yang bergitu
cantik dan manismenghampiriku, aku langsung tersenyum kepadanya dan aku berikan
kado special yang aku bungkus sendiri sore tadi kepadanya sambil tersenyum.
Awalnya aku hanya berfikir
ini hanya sekedar kagum saja, tapi rasa cinta pun tumbuh dan sampai sekarang
rasa cinta ini tak pernah hilang. Setelah keesokan harinya aku sering melihat
profil facebook milik Nadia dia memasang foto bersama laki-laki lain,
sebelumnya dia tidak pernah memasang foto laki-laki diprofil facebook miliknya.
Tetapi sekarang dia sering memasang foto bersama laki-laki. Hatiku sakit saat
melihat foto dia bersama laki-laki lain padahal dia bukan pacarku.
Aku sudah berusaha melupakan
Nadia tapi tidak bisa. Aku bingung mengahdapi perasaan ini, dia adalah wanita
pertama yang aku suka. Aku hanya bisa mengikhlaskan semua ini kepada Tuhan
semoga saja dia mendapatkan pasangan yang baik sesuai dengan yang dia inginkan. Karena sejatinya
tulang rusuk tidak akan pernah tertukar.